Laporan PENGAMATAN SISTEM KEARSIPAN DI STAIN SALATIGA



LAPORAN

PENGAMATAN SISTEM KEARSIPAN DI STAIN SALATIGA

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Praktek Kearsipan


Oleh :

                       Nama               : Meita Lusianti
                       NIM                : 7101409297
                       Prodi               : Pendidikan Ekonomi A. P.


JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2011


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
            Hampir tidak pernah terdengar di telinga kita ada organisasi atau perusahaan yang tidak menginginkan kemajuan dalam usahanya. Sesuatu yang memang tidak akan pernah terjadi sampai kapan pun. Bahkan, sebaliknya, setiap orang berharap kalau organisasi/perusahaan tempat dia bekerja berhasil dalam mencapai segala tujuan yang telah ditetapkannya.
            Salah satu kegiatan organisasi yang sangat penting dalam organisasi adalah penanganan surat/dokumen kantor serta bagaimana memelihara dokumen penting tersebut. Dokumen tersebut sudah seharusnya dipelihara dengan baik karena dokumen merupakan alat yang digunakan dalam organisasi yang berhubungan dengan masalah perkantoran. Dokumen tersebut dapat berbentuk kertas, rekanam, CD, atau bukti lain yang berhubungan dengan masalah perkantoran.
            Kita selalu menggunakan kertas dalam melaksanakan pekerjaan administrasi sehari-hari, yang mengakibatkan volume dan jumlah dokumen yang dikelola oleh organisasi semakin meningkat. Surat yang diterima dalam suatu organisasi diproses untuk ditindaklanjuti, dan harus dipelihara/disimpan apabila surat tersebut bersifat penting dan harus disimpan.
            Penanganan surat/arsip sering kurang begitu diperhatikan dan menjadi pekerjaan yang kurang menarik di kantor. Padahal, fungsi arsip sangat penting bagi kelancaran kegiatan, antara lain dapat dijadikan sumber referensi bila memerlukan keterangan tertentu, atau dapat dijadikan bukti sesuai dengan ketentuan hokum. Selain itu, arsip juga dapat memberikan data atau informasi yang diperlukan pimpinan sebagai bahan dalam melaksanakan fungsi kepemimpinannya, yaitu dalam hal perencanaan, pengorganisasian, pergerakan, dan pengawasan.
            Pentingnya penanganan kearsipan ini semakin terasa ketika kebutuhan akan penyedia informasi yang tepat waktu, lengkap, cepat, dan akurat untuk kepentingan organisasi atau perusahaan semakin meningkat. Penanganan arsip dapat dilakukan dengan berbagai metode yang telah ada. Pemilihan sistem kearsipan dianggap penting ketika suatu dokumen tersebut harus dicari dan akan digunakan kembali sebagai bukti ataupun digunakan dalam kegiatan perkantoran yang keberadaannya sulit untuk diketemukan kembali. Pada dasarnya, macam-macam metode penataan kearsipan tersebut diciptakan untuk memudahkan penyimpanan dan penemuan kembali arsip apabila sewaktu-waktu dibutuhkan kembali.

1.2. Rumusan Masalah
            Berdasarkan paparan di atas, hal-hal yang akan kami analisis adalah sebagai berikut:
1.    Bagaimana sistem kearsipan yang ada di Bagian Administrasi Kampus I STAIN Salatiga?
2.    Bagaimana kelebihan dan kekurangan sistem kearsipan di Bagian Administrasi Kampus I STAIN Salatiga?

1.3. Tujuan Penelitian
            Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari pengamatan yang saya lakukan adalah:
1.      Mengetahui sistem kearsipan yang ada di Bagian Administrasi Kampus I STAIN Salatiga.
2.      Mengetahui kelebihan dan kekurangan sistem kearsipan di Bagian Administrasi Kampus I STAIN Salatiga.
1.4. Manfaat Pengamatan
Setelah melakukan pengamatan, saya memperoleh banyak sekali manfaat yang saya dapatkan. Manfaat tersebut adalah memberikan gambaran secara nyata sistem kearsipan yang ada di lapangan, dan kenyataan yang ada memberikan tambahan pembelajaran tentang sistem kearsipan. Selain itu, pengamatan ini bermanfaat juga sebagai sumber informasi bagi mahasiswa dalam pembelajaran secara langsung mengenai sistem kearsipan. Sehingga materi yang telah dipelajari dapat diketahui penerapannya secara langsung di lapangan walaupun penerapannya masih terdapat kekurangan.

1.5. Metode Pengamatan
            Metode pengumpulan data mengenai sistem kearsipan dilakukan dengan pendekatan survei langsung ke Bagian Administrasi Kampus I STAIN Salatiga yaitu melalui pengamatan dan wawancara.

1.6. Teknik Pelaksanaan Tugas
            Pelaksanaan pengamatan ini dilakukan pada :
Hari                      : Sabtu
Tanggal                : 28 April 2012
Tempat                 : Bagian Administrasi Kampus 1 STAIN Salatiga 50721
                               Jalan Tentara Pelajar No. 2, Salatiga.
Sasaran                 : Kepala Bagian Administrasi, Pegawai dan Karyawan                                               Bagian Administrasi Kampus 1 STAIN Salatiga.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1.  Gambaran Umum Lokasi Pengamatan
            Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri atau biasa disingkat dengan STAIN Salatiga merupakan sekolah tinggi yang dulunya bernama Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Salatiga merupakan satu-satunya sekolah tinggi Islam yang ada di Salatiga. Dikenal sebagai kota yang indah, Kota Salatiga memiliki beberapa perguruan tinggi seperti Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), STIA AMA, Akbid Bakti Nusantara, Akbid Ar Rum, dan tentu saja STAIN Salatiga. Dengan demikian, STAIN Salatiga menjadi kampus Negeri satu-satunya di wilayah ini. STAIN Salatiga memiliki dua fakultas yaitu Fakultas Syariah dan Fakultas Tarbiyah. Sekolah tinggi yang memiliki visi “Menjadi perguruan tinggi yang berkualitas dalam mewujudkan keseimbangan kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual” ini terletak di Jalan Tentara Pelajar No. 2 Salatiga.

2.2.  Hasil Pengamatan
2.2.1. Sistem Penyimpanan Arsip
              Sistem kearsipan harus bisa mencakup semua subsistem dalam manajemen kearsipan. Manajemen kearsipan dimaknai sebagai pelaksanaan fungsi-fungsi manajeman di dalam rangka mengelola keseluruhan daur hidup arsip. Daur hidup arsip mencakup proses penciptaan, pendistribusian, penggunaan, penyimpanan arsip aktif, pemindahan arsip, penyimpanan arsip inaktif, pemusnahan, dan penyimpanan arsip permanen (Wallace, 1992:2-8).
              Sistem merupakan suatu kesatuan yang terorganisir yang mengatur hubungan dalam suatu kerangka tertentu untuk mencapai tujuan tertentu, atau menurut Betty R. Ricks, sistem adalah sekelompok kegiatan yang saling berkaitan yang secara bersama-sama berusaha mencapai tujuan (Ricks, 1992: 12)
              Sistem Kearsipan adalah rangkaian subsistem dalam manajemen kearsipan yang bekerja sama untuk mencapai tujuan agar arsip tertata dalam unit-unit informasi siap pakai untuk kepentingan operasional dengan azas bahwa hanya informasi yang tepat digunakan oleh orang yang tepat untuk kepentingan tepat pada waktu yang tepat dengan biaya se- rendah mungkin.
              Subsistem dalam sistem kearsipan mencakup tata naskah dinas (form management), pengurusan surat (correspondence management), penataan berkas (files management), tata kearsipan dinamis (records management), dan tata kearsipan statis (archives management).
              Sistem kearsipan yang di pakai di Bagian Administrasi Kampus I STAIN Salatiga adalah Sistem Abjad. Sistem Abjad merupakan sistem pengimpanan dokumen berdasarkan susunan abjad dari A hingga Z. melalui sistem abjad ini, dokumen disimpan berdasarkan urutan abjad, kata demi kata, huruf demi huruf. Nama dapat terdiri dari dua jenis, yaitu nama orang dan nama badan. Dokumen yang berupa surat disimpan dalam map-map besar yang diletakkan dalam beberapa almari. Dalam map-map tersebut, bagian pinggir map tertulis huruf mulai dari huruf A sampai dengan Z. Banyak sekali lemari arsip yang tersedia dan siap untuk dipakai, tetapi belum dimanfaatkan kegunaannya. Untuk surat masuk dan surat keluar, disimpan dalam sebuah lemari besar. Almari untuk mengarsip surat-surat penting milik para dosen-dosen juga tersimpan rapi dalam almari tersendiri.
              Pola penyimpanan arsip menggunakan asas desentralisasi, yaitu penyimpanan arsip dilakukan pada unit masing-masing. Unit-unit tersebut yaitu unit bagian humas, bagian keuangan, bagian kepegawaian, bagian akademik, dan masih ada yang unit-unit yang lain. Jadi, unit kepegawaian misalnya mengelola kearsipan surat-surat yang berhubungan dengan pegawai. Surat-surat tersebut diantaranya surat lamaran pekerjaan dan surat-surat penting milik para dosen.
2.2.2. Kelebihan
        Setelah dilakukan pengamatan, kelebihan dari sistem kearsipan yang di bagian administrasi yang saya temukan adalah:
1.    Tersedianya sarana kearsipan yang mendukung, diantaranya almari, filing cabinet, dan map.
2.    Sistem kearsipan sudah berjalan dengan cukup baik.
3.    Tenaga kearsipan yang sudah memenuhi syarat.
4.    Tempat penyimpanan arsip sudah memenuhi syarat, sehingga kemungkinan terjadinya kerusakan arsip sangat kecil.
2.2.3. Kekurangan
        Adapun kekurangan-kekurangan dalam sistem kearsipan di tempat yang saya amati yaitu diantaranya:
1.    Masih ada peralatan keasipan yang belum dimaksilmalkan penggunaannya, yaitu filing cabinet. Filing cabinet disana memang sudah tersedia, tetapi belum digunakan dengan maksimal, karena ketika saya lihat masih kosong belum ada isinnya, yang ada hanya map-map yang tertata rapi.
2.    Tidak tersedianya kartu pinjam arsip. Arsip yang dipinjam hanya dicatat di sebuah buku saja, tidak diberi kartu pinjam arsip sehingga sangat besar kemungkinan terjadinya kehilangan arsip atau tidak kembalinya surat yang dipinjam.
3.    Surat-surat yang sudah kadaluarsa belum dimusnahkan, sehingga surat menumpuk-numpuk sangat banyak.
2.2.4. Solusi
        Solusi yang saya berikan untuk mengatasi kekurangan-kekurangan diatas diantaranya sebagai berikut:
1.    Memaksimalkan pemakaian petalatan arsip yang belum digunakan, yaitu filling cabinet.
2.    Melengkapi sarana kearsipan yang belum tersedia, yaitu terutama kartu pinjam arsip, agar semua arsip yang dipinjam terkontrol dengan baik sehingga terjadinya surat yang tidak dikembalikan kemungkinannya sangat kecil.
3.    Malakukan pemusnahan surat-surat yang sudah kadaluarsa.




BAB III
PENUTUP

3.1.  Kesimpulan
            Sistem kearsipan adalah rangkaian subsistem dalam manajemen kearsipan yang bekerja sama untuk mencapai tujuan agar arsip tertata dalam unit-unit informasi siap pakai untuk kepentingan operasional dengan azas bahwa hanya informasi yang tepat digunakan oleh orang yang tepat untuk kepentingan tepat pada waktu yang tepat dengan biaya se- rendah mungkin. Sistem kearsipan yang dipakai di tempat yang saya amati yaitu STAIN Salatiga adalah Sistem Abjad. Sistem Abjad merupakan sistem pengimpanan dokumen berdasarkan susunan abjad dari A hingga Z. melalui sistem abjad ini, dokumen disimpan berdasarkan urutan abjad, kata demi kata, huruf demi huruf. Nama dapat terdiri dari dua jenis, yaitu nama orang dan nama badan. Dokumen yang berupa surat disimpan dalam map-map besar yang diletakkan dalam beberapa almari.

3.2.  Saran
            Saran yang saya tawarkan setelah melakukan pengamatan langsung adalah:
1.      Memaksimalkan pemakaian petalatan arsip yang belum digunakan, yaitu filling cabinet.
2.      Melengkapi sarana kearsipan yang belum tersedia, yaitu terutama kartu pinjam arsip, agar semua arsip yang dipinjam terkontrol dengan baik sehingga terjadinya surat yang tidak dikembalikan kemungkinannya sangat kecil.
3.      Malakukan pemusnahan surat-surat yang sudah kadaluarsa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membuat Cakram Warna

TUGAS KULIAH BAHASA INGGRIS BISNIS

Adele - Set Fire To The Rain